Long Distance Marriage

“In a long distance relationship your love is tested & doubted every day, but you still prove to each other that it’s worth it. That is what makes the relationship so special” by anon

IMG_9077

Long Distance Marriage, mungkin ada diantara kalian yang juga mengalami hal yang sama saat ini. Ada yang bilang LDM itu kayak makan permen nano nano, kayak ada asem manisnya gitu. Terkhusus buat yang baru menjalani pasti akan terasa berat, bahagianya tuh pas mau ketemu, bawaannya tuh seneng terus. Sedih itu pas mau pisah, duh…sedih.

saya sih masih tergolong baru kalau soal LDM, masih banyak yang jauh lebih senior dibanding saya, ada beberapa hal yang terpikirkan jika membahas LDM, ini nih diantaranya:

  • Pasangan LDM tuh biasanya update soal tanggal merah (hari libur) , apalagi yang kerjaannya sesuai jam kantor yang standar, otomatis nyari waktu ketemuan yah pada saat libur. Mulai dari monitor tanggal, ngitung jatah sisa cuti ataupun nyiapin dana lebih biar bisa ketemuan.
  • Rajin monitor harga tiket, tergantung ketemunya musti lewatin jalur apa. Misalkan saya nih, ketemu suami kan musti lewat darat dan udara, jadi sering monitor harga tiket pesawat dan harga busnya juga.
  • Komunikasi jadi sarana penting buat yang LDM. Untungnya saat ini, media komunikasi sudah sangat beragam, jadi banyak pilihan. Hanya terkadang, komunikasi juga bisa jadi penyebab pertengkaran, yah musti pandai dan bijak klo soal komunikasinya, musti ekstra sabar dan positif thinking sih menurut ku.
  • Ada yang bilang, jika berhasil dalam jarak maka akan berhasil dalam hubungan. LDM tuh godaannya banyak, banyak hal yang bisa membuat pasangan LDM berdebat, tapi jika bisa bertahan, maka hubungan akan semakin baik dan kuat (aduh…saya hiperbola yah?)
  • Entah kenapa jadi bisa ngerasain yang namanya jatuh cinta mulu (hihi maafkan saya yang terlalu lebay) setiap baru ketemu tuh jadi kayak jatuh cinta lagi. Waktu ketemu jadinya berharga banget, sebisa mungkin dimanfaatkan dengan baik, malah jadi menghindari kondisi yang bisa bikin negatif.
  • Jadi sering bersyukur, atas diri pasangan dan waktu yang berharga yang dimiliki. Bagi saya pribadi, saya jadi punya banyak waktu untuk berdoa, kalau kalian sendiri?
  • Kata orang, pasangan LDM itu menjunjung tinggi nilai kepercayaan, secara jauh jauhan, ya percaya sama pasangan juga sangat penting, percaya juga sama diri sendiri kalau kita tuh bisa setia dan menjadi pasangan yang lebih baik.
  • Rindu… perasaan yang akan selalu menghinggapi pasangan LDM, apalagi kalau ada yang sakit ataupun lagi ada masalah, rasa rindu sama khawatirnya tuh bisa berkali lipat dari biasanya.
  • Khawatir, juga terkadang akan sering dialami

sebenarnya masih banyak hal yang bisa dirasakan pada saat LDM, tiap pasangan LDM pasti memiliki pengalaman tersendiri, semoga pasangan yang sedang dalam fase ini, semoga diberi kekuatan, diberi sehat, diberi rejeki lebih, dan semoga bisa segera LULUS dari LDM, aamiin.

Saya pribadi sih ngerasa kalau jauh dari suami tuh ngak enak, sedihnya jangan ditanya. Ahh maafkan, jadi lebih banyak curhatannya di postingan ini, cuacanya lagi mendung, lagi kangen juga, tulisannya jadi ikutan mellow deh (alesan ^_^ ).

Sebelum kalian bosan baca curhatan saya, saya sudahi dulu yah postingan kali ini, oh iya, mohon doanya teman-teman, semoga saya dan suami segera lulus LDM yah ^_^ terima kasih orang-orang yang berhati baik.

JCXP0463

Distance never separates two hearts that really care, for our memories span the miles and in seconds we are there. But whenever I start feeling sad, because I miss you, I remind myself how lucky I am to have someone so special to miss.
– Unknown

 

Hai …

“I love you without knowing how, or when, or from where. I love you simply, without problems or pride: I love you in this way because I do not know any other way of loving but this, in which there is no I or you, so intimate that your hand upon my chest is my hand, so intimate then when I fall asleep your eyes close.” – Pablo Neruda, 100 Love Sonnets

Kutipan diatas adalah salah satu efek dari seringnya saya membaca artikel pernikahan (bisa check disini http://thebridedept.com/15-wedding-quotes-untuk-motivasimu/ ), sudah cukup lama juga ngak nulis di blog, terakhir kali di tahun lalu, masa transisi saya mutasi kerja. Yup…alhamdulillah akhirnya saya bisa mutasi ke daerah asal, mulai adaptasi lagi, mulai berbedah lagi.

Selama absen menulis blog sebenarnya banyak hal yang terjadi, tapi entah kenapa sayanya ngak sempet-sempet nulis disini mungkin karena terlalu sibuk malas  😀 Makasih juga yang masih sempat nengok disini walaupun belum ada update terbaru, terharu 🙂 🙂  jadi semangat nulis lagi, ngomong ngomong kabar kalian bagaimana? semoga saat membaca ini kalian sedang tersenyum dan merasa berbahagia 🙂 aamiin

oh iya, satu kabar lagi, akhirnya status saya saat ini sudah jadi seorang istri 🙂 yippi… detailnya tar saya ceritain di lain waktu, pagi ini mau lanjut kerja dulu. Semangat semuanya… semoga hari kalian menyenangkan 🙂

_MG_0726

Seoul

“Sekarang… Saat ini saja… Untuk beberapa detik saja… aku ingin bersikap egois. Aku ingin melupakan semua orang, mengabaikan dunia, dan melupakan asal-usul serta latar belakangku. Tanpa beban, tuntutan, atau harapan, aku ingin mengaku.

Aku mencintainya.” by Ilana TanAutumn in Paris

IMG_1700

Tulisan sekarang ini sebenarnya tidak begitu persis sama dengan kutipan diatas, hanya mengenai tanpa beban dan tuntutan… masih edisi liburan. Setelah mengunjungi Jepang, kami melanjutkan perjalanan ke Seoul. Dari yang kami lihat dari perkiraan cuaca pada saat di Osaka, Seoul akan lebih dingin dari Osaka, tapi nyatanya kami tidak merasa demikian, masih terasa lebih dingin di Kyoto dan Osaka hehe.

Kamis, 17 Maret 2016. Hari ini bangunnya agak malas, rasanya belum rela untuk ninggalin Jepang…. masih ingin disini, semoga bisa mengunjungi Negara ini kembali. Pagi ini, di bandara sembari menahan dingin, saya menggeret koper, trip sebelumnya saya menggunakan ransel, kali ini menggunakan koper sebagai perbandingan, ada plus minusnya sih jika dinilai dari segi kenyamanan. Berhubung keterbatasan bagasi saya tidak berbelanja banyak barang di Jepang terlepas dari karena kurangnya waktu untuk berbelanja (waktu habis untuk mengelilingi tempat wisata). Waktu yang ditempuh dari pintu masuk ke konter check in cukup lama, belum lagi waktu untuk melewati imigrasi jadi prepare waktu ya.

Kali ini dari Jepang ke Seoul waktu perjalanan tidak selama Kuala Lumpur ke Jepang, begitu mendarat di Bandara Incheon kami berpisah dengan 2 orang teman yang akan melanjutkan perjalanan ke Jeju. Setelah mengambil map dan memeriksa lokasi tempat makan terdekat, kami memutuskan makan dulu sebelum menuju ke hotel. Masih didalam bandara, disebelah tempat makan kami ada sebuah panggung pertunjukan besar dan sebuah taman bunga kecil yang cantik, saat itu sedang ada pertunjukan dua pianis. Pada saat memesan makanan itulah kami mulai tersadar kalau kami telah benar-benar meninggalkan Jepang, warga disini tidak seramah pada saat kami disana 😦  .

Dengan menggunakan transportasi umum, kami menuju penginapan. Sama seperti sebelumnya perlu beberapa waktu untuk kami hingga akhirnya menemukan penginapan yang sudah kami pesan sebelumnya. Ada kejadian tidak menyenangkan saat itu, sebelum datang kesana kami seharusnya mengirimkan email konfirmasi pukul berapa kami datang karena penginapan tersebut bersifat self service, kami harus membuat janji dulu untuk mendapatkan kunci password untuk masuk. Untungnya ada dua orang nenek yang mau berbaik hati mencoba menolong kami, setelah beberapa lama akhirnya pintu terbuka, mas ki berhasil memasukkan password yang ternyata tertulis dengan buram di sudut kaca pintu. Penginapan ini memiliki lokasi yang cukup strategis dan furniturenya pun lucu-lucu sayangnya untuk kebersihannya kurang banget.

IMG_1774

Hari pertama, kami tiba pada saat hari menjelang malam, jadinya kami hanya berjalan disekitaran penginapan dan berkeliling daerah Dongdaemun, mencari makan malam sembari mencari cendera mata khas Seoul, jangan sampe kejadian di Osaka terulang kembali hahaha, kejadian kami tidak membeli cendera mata khas Osaka. Oh iya, makan malamnya menu Seoul banget dan rasanya enak, kami pun sempat berbincang dengan warga lokal, bahkan seorang kakek yang tampaknya agak mabuk sangat antusias untuk mengobrol walaupun kadang kami tidak mengerti dengan perkataannya ^_^ sejauh ini, warga senior perlakuannya lebih ramah jika dibandingkan warga yang lebih muda usianya 🙂   To be continued

 

IMG_1777

review…2010

Siang ini iseng buka arsip tulisan blog, dan saya tersenyum membacanya 🙂 postingan tertanggal 09 Agustus 2010, isinya begini:

semilir Agustus masih sangat terasa

begitupun ketika ku lihat kau terpaku melihatku disana

dan entah mengapa akupun demikian

sesaat yang sangat membekas bagiku

entah apakah sama bagimu

apakah sungguh begitu sulit menghilangkannya

apakah sungguh hati ini telah berhasil kau curi

hingga masih terasa ….dan terasa

dan kembali mempengaruhi hatiku

membuatnya kembali tak tenang siang ini.

Universal Studios Japan

“It is a curious thing, Harry, but perhaps those who are best suited to power are those who have never sought it.Those who, like you, have leadership thrust upon them, and take up the mantle because they must, and find to their own surprice that they wear it well” Albus Dumbledore (the Deathly Hallows).

IMG_1570

Rabu, 16 Maret 2016. Osaka pagi ini mendung, dinginnya masih seperti hari kemarin namun tak sedingin hatiku (aaaalah …abaikan). Hari ini kami akan berpisah dengan 2 orang teman, 6 diantara kami akan mengunjungi Universal Studio sedangkan 2 orang lagi akan mengunjungi Aquarium. Semenjak melihat poster Universal Studios Japan di Bandara beberapa hari yang lalu, saya sangat ingin mengunjungi wahana Harry Potternya, dan akhirnya hari ini kami mengunjunginya 🙂

Petualangan pertama adalah antri membeli tiket, awalnya kami merasa aneh karena bisa seramai ini pada saat weekday, apa kabar diwaktu weekend ya 😀  dan ternyata Universal Studios Japan sedang berulang tahun yang ke 15 tahun, pantas saja ramai. Banyak pengunjung yang berkostum aneh dan lucu, ada juga beberapa kelompok orang yang berpakaian sama, ramai banget padahal hari belum begitu siang. Wahana pertama yang kami coba, awalnya kami memasuki wahana pertama tampak depannya sih sepi namun setelah berbelok untuk masuk jalur antrian, ternyata antriannya cukup panjang, wahana ini mirip dengan salah satu wahana di Universal Studio Singapura, ruangannya mirip dengan bioskop dengan beberapa efek tambahan, lumayan menghibur tapi tidak cukup menantang bagi yang suka dengan wahana ekstrim (tidak termasuk saya tentunya).

IMG_1612

 

Selanjutnya kami mengunjungi wahana Harry Potter, ternyata untuk masuk wahana ini kami harus memiliki karcis kereta, akhirnya kami berkeliling mencari box tiket untuk mendapatkan tiket itu, di tiket tertera waktu keberangkatan yang menjadi patokan kami untuk masuk kedalam wahana. Para pengunjung hanya bisa masuk wahana diwaktu yang sama dengan waktu yang tertera ditiket. Setelah kami check ternyata waktu yang tertera ditiket kami masih agak lama, sehingga kami putuskan untuk main di wahana Spidermen dulu, kami lalu masuk ke dalam antrian, 10 menit berlalu… 20 menit berlalu… 30 menit berlalu…..rasa lapar mulai mengganggu 😀 akhirnya kami menyerah dan keluar antrian, berjalan keluar mencari makanan 😀 sembari antri membeli makanan (tetep pakai antri dong) parade lewat……banyak penari dan icon icon wahana Universal yang bernyanyi dan menari diatas beberapa kendaraan yang sudah dihias sedemikian cantiknya.

IMG_1621

Akhirnya jam sudah menunjukkan waktu untuk memasuki wahana harry potter, pintu masuknya adalah jalan setapak yang kanan kirinya banyak pepohonan layaknya hutan terlarang, tidak lama tampak antrian beberapa orang yang ingin berfoto di depan mobil Ron.

Kemudian tampaklah gerbang batu dengan tulisan kecil diatasnya “Please respect the spell limits”, suasananya sangat ramai. Memasuki kawasan Hogsmeade banyak spot berfoto, antrian orang-orang yang ingin menikmati Butterbeer pun sangat panjang, kami putuskan untuk langsung ke wahana utama.

Antrian tampak sangat panjang tapi kami tetap bersemangat untuk mengantri, begitu melewati gerbang batu Hogwarts, kami kira antrian sudah selesai ternyata belum 😀 sekitar 3 jam lebih akhirnya kami memasuki area loker untuk menitipkan barang-barang sebelum duduk dikursi, saya sih aslinya orang yang cepet mual jika menaiki wahana ekstrim, tapi demi Harry Potter dan waktu antrian yang segitu lamanya maka saya memantapkan diri (jiyah…bahasa agak lebay). Duduk manis, pakai kacamata dan pengaman terpasang dan go …… kesimpulannya asli seru banget nih wahana, kami inginnya naik lagi, tapi mengingat lamanya antrian maka kami urungkan niat itu 😀 next time ya 🙂 Kalau kalian kesini, harus coba deh 🙂 Seperti biasanya dipintu keluar wahana pastinya ada toko cinderamata, dengan semangatnya saya berkeliling toko mencari sesuatu yang unik 🙂 dan sambil berbisik pelan “jangan khilaf wi” heheheh. Melewati gerbang Hogwarts tampak antrian masih panjang ke belakang padahal hari sudah beranjak malam. Kami akhirnya memasuki toko-toko yang ada di Hogsmeade dan tidak lupa berfoto 🙂

Saran kami, sebaiknya membeli tiket ekspres yang khusus untuk beberapa wahana saja, karena sepertinya jika ingin menikmati wahana-wahana Universal Studios Japan, waktu sehari tidak akan cukup. Hari ini sangat menyenangkan, sedih juga karena besok kami akan meninggalkan Jepang. Esok hari kami akan melanjutkan perjalanan ke Seoul, Korea Selatan 🙂 To be continued.

IMG_1698

note: maaf jika banyak foto sayanya dipostingan ini ^_^

 

Menuju Osaka

“Sejarah memiliki tampuk istimewa dalam hidup manusia, tapi tidak lagi melekat utuh pada realitas. Sejarah seperti awan yang tampak padat berisi tapi ketika disentuh menjadi embun yang rampuh.” by Dee Lestari.

TAJA3543

Selasa, 15 Maret 2016, hari ini adalah hari terakhir kami di Kyoto. Setelah packing dan sarapan, kami check out dengan menitipkan bagasi di j-hoppers. Hari ini kami akan mengunjungi Fushimi Inari sebelum berangkat ke Osaka dengan menggunakan kereta. Fushimi Inari masuk dalam list tempat yang wajib saya kunjungi jika ke Kyoto, tempat ini juga merupakan salah satu lokasi film memory of geisha. Kami tiba sekitar pukul 8 pagi waktu Kyoto, suasana disanapun sudah mulai ramai, ada yang sedang berdoa, ada yang sedang diramal atau sedang menulis harapan diatas miniatur torii yang memang banyak tersedia disana (berbayar loh ya, ngak gratis hehehe) berfoto ataupun menikmati jajanan makanan yang banyak dijual disekitaran Fushimi Inari.

Mengutip salah satu artikel Wikipedia, Fushimi Inari adalah kuil Shinto yang berada di Fushimi-kuKyotoJepang. Kuil ini merupakan kuil pusat bagi sekitar 40.000 kuil Inari yang memuliakan Inari. Kuil utama (honden) terletak di kaki Gunung Inari, dan tanah milik kuil mencakup gunung yang tingginya 233 meter. Inari dipercaya sebagai dewa pertanian. Aula utama kuil ini ditetapkan pemerintah Jepang sebagai warisan budaya yang penting. Sejak abad ke-17, penganut kuil Fushimi Inari memiliki tradisi membangun torii. Sekitar 10.000 torii yang berderet-deret di Gunung Inari merupakan hasil sumbangan umat. Di antaranya, Senbon torii (deretan seribu torii) telah menjadi salah satu objek pariwisata, lengkapnya silahkan check di https://id.wikipedia.org/wiki/Fushimi_Inari_Taisha

Setelah puas melihat dan berfoto dengan latar deretan torii, kami mulai menapaki jalan kembali ke gerbang depan sembari beberapa kali berhenti untuk mencicipi makanan yang banyak ditawarkan disana, sampai saya kekenyangan 🙂

Akhirnya kami kembali ke  j-hoppers untuk mengambil barang-barang dan berangkat ke Osaka menggunakan kereta dengan biaya 560 yen untuk setiap orang, setibanya di Osaka Station kami lanjut ke daerah Shin Imamiya dengan biaya 180 yen. Hotel kami kali ini adalah hotel Sunplaza 2 Annex yang dekat dengan stasiun, sepertinya untuk terakhir kalinya saya menggunakan hotel ini hahaha kapok.

GRCG0227

JDYO5832

Setelah check in, beberes sebentar, perjalanan dilanjutkan ke Osaka Castle. Hari sudah sore saat kami tiba disana, suasana di Chou-ku sangat ramai karena malam nanti ada konser didaerah itu. Kami memasuki area Osaka Castle dengan bersemangat bahkan lebih sering berhenti untuk berfoto 😀 sampai saya bingung harus berpose seperti apalagi.

MJXH7524

PJPG3038

Ada satu taman disana yang memiliki banyak pohon sakura, beberapa diantaranya sudah mekar, akan tampak sangat cantik pada saat mereka mekar semua 🙂 tentu saja kami tidak lupa untuk mengambil beberapa foto disana, saking asyiknya lupa kalau langit sudah mulai gelap. Ketika berjalan keluar saya berpapasan dengan seorang pria, sembari berjalan dia mengucapkan salam “Assalamualaikum” tentu saja kami jawab salamnya, dia tersenyum dan berkata “Indonesia?”, saya menjawab iya, dan balik bertanya kepadanya, dia menjawab “bukan” hahaha jawabannya tentu saja membuat bingung, dia menjawab dalam bahasa Indonesia namun jawabannya mengartikan dia bukan orang Indonesia. Hal yang menarik membuat kami terhenti untuk mengobrol sebentar, dia beserta teman-temannya sedang berjalan-jalan sepulang kantor, dia asli orang jepang namun fasih berbahasa Indonesia dan sering bolak balik Jepang-Indonesia untuk urusan bisnis, selama saya di Jepang, belum pernah berpapasan dan ngobrol dengan orang Indonesia, mentok-mentoknya ketemu orang Malaysia.

YANE7150

Hari sudah malam, kami lanjut ke Dotonbori untuk mencari makan malam. Menu makan malam saya adalah nasi kare dan itu adalah nasi kare terenak yang pernah saya makan (entah karena pengaruh lapar atau memang masakannya yang enak). Selanjutnya kami berfoto dengan glico man dan berkeliling Dotonburi, rencana awalnya adalah ingin mencari beberapa barang disana tetapi ternyata mereka tutup tepat jam 9 malam, wuah kami kurang cepat, sayang sekali. Sedang asyik memilih tiba-tiba kami dihampiri petugas toko, dengan sopannya sembari membungkukkan badan dia memohon maaf karena toko akan segera ditutup, duh…. mereka sopan sekali (kecewa tapi tetap terasa menyenangkan, perpaduan rasa yang aneh 🙂  ). Akhirnya setelah berhasil berkumpul dengan teman-teman yang lain, kami kembali ke hotel untuk beristirahat 🙂  To be continued.

IMG_1557

 

Menikmati Kyoto

 亀の甲より年の功 => Pengalaman adalah guru yang paling baik _ KOTOWAZA.

wikiiphone (26)

Hari kedua di Kyoto, memandang keluar jendela, gerimis seperti masih betah menemani. Rasanya begitu berat untuk menyingkirkan selimut yang memeluk erat enggan untuk melepaskan diri. Mesin Pemanas sepertinya masih belum berhasil mengenyahkan udara dingin. Membujuk diri untuk segera mau berteman dengan air… ahhh sepertinya gaya menulis seperti ini agak sulit untuk tulisan agak panjang bertema liburan 😀 😀

FullSizeRender

Selamat pagi dari Kyoto ^_^ , pagi ini suhunya 4 derajat, jika terbiasa dengan suhu di Indonesia tentu suhu seperti ini akan terasa sangat dingin (apalagi waktu winter ya) bangun pagi bersemangat untuk bersiap-siap. Pagi ini dimulai dengan sarapan bersama, berbekal makanan yang dibeli semalam dan bekal dari Indonesia jadilah menu sarapan campuran kami 😀 sudah wangi dan perut terisi, sepertinya kami siap berangkat. Sesampainya kami di lobby tampak jelas kalau gerimis masih lumayan deras, untungnya hostel menyediakan payung gratis. Kami melangkah keluar sembari mengeratkan syal dan jaket serta sembari menghindari hembusan angin dengan langkah cepat berjalan menuju stasiun.

Tujuan kami pagi ini adalah ke Arashiyama dengan menggunakan bus. Pada saat antri menunggu bus datang, sekali lagi terlihat antrian rapi warga Kyoto, ada beberapa spot antrian, kami menggunakan bus C6 (bus #73) dengan tujuan Arashiyama/Koke-dera Temple & Suzumushi-dera Temple dengan harga tiket 500 yen, tidak berapa lama bus kami tiba sesuai dengan jadwal kedatangan bus ( wahhh on time 🙂 ) .Kami akhirnya turun di Togetsukyo Bridge, walaupun hujan kami senang disambut pemandangan yang indah dan berfoto dengan latar sungai dan jembatan Togetsukyo. Setelah puas berfoto kami mulai berjalan kaki untuk mengunjungi Kuil disekitar jembatan Togetsukyo kemudian memasuki area Arashiyama Bamboo forest  menikmati keindahan taman bambu, menapaki jalan setapak yang kanan kirinya penuh dengan bambu sembari memikirkan …. (alah…baper, abaikan). Memasuki kawasan hunian ada beberapa sakura yang sudah mekar, cantik sekali dan Alhamdulillah bisa diberi kesempatan untuk menikmati keindahan sakura secara langsung (baru 100% nyadar kalau sudah menapaki kaki di Negara Jepang 😀   ). Akhirnya kami ke halte bus untuk menunggu bus ke Kinkakuji Temple menggunakan bus #11 – Yamagoe Nakacho (bus #59) – Kinkakujimae, sembari menunggu bus kami menikmati beberapa cemilan, didaerah ini banyak outlet yang menyediakan berbagai macam makanan, wangi dan bentuknya sangat menggoda mmmm yummy. Sesampainya di Kinkakuji Temple kami harus membayar tiket masuk dengan biaya 400 yen untuk satu orang, menikmati keindahan Golden Temple dan tidak lupa mengambil beberapa foto 😀 menyaksikan sakura bermekaran di Kiyomizu-dera dan makan siang yang telat didaerah Higashiyama.

Jujur pada saat menulis ini saya harus sembari membuka instagram, path dan note di hape karena lupa detailnya gimana 😀 itinerary perjalanan tidak sepenuhnya terealisasi 😀 .Selain dari sikap disiplin warga Kyoto yang saya kagumi, saya juga menyukai keramahan warganya, jika kembali berkunjung ke Jepang, saya ingin kembali mengunjungi Kyoto 🙂 .Saatnya kembali untuk beristirahat, besok akan jadi hari yang menyenangkan 🙂 To be continued

wikiiphone (44)

 

Kyoto

Jinsei no chiisai koto o tanoshimou. 人生の小さいことを楽しもう。 ‘Let’s enjoy the small things in life’” by anomin

IMG_5562

13 Maret 2016, akhirnya kami tiba di Kansai International Airport, Osaka, Japan. Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Jepang ditempuh kurang lebih 6 jam perjalanan 😀 cukup lama. Begitu pesawat sudah mendarat dan berhenti dengan sempurna, para penumpang buru-buru mengenakan jaket masing-masing, yup suhu udara di Jepang saat itu masih sangat dingin, begitu pintu pesawat dibuka udara dingin langsung terasa brrrr (masih syukur ngak kesini pas winter, kebayang berapa banyak bawaan hahaha). Begitu turun, kebanyakan dari kami langsung mencari toilet, saya sendiri menunggu didepan toilet, ternyata teman-teman cukup lama di toilet karena antrian sangat panjang (saya sangat kagum akan sikap disiplin antri orang jepang, salut) membuat saya bisa mengambil beberapa foto di tempat itu, satu hal yang menarik perhatian saya adalah adanya iklan wahana Harry Potter di Universal Studios Japan yang terpampang jelas didepan pintu masuk kereta (secara saya adalah penggemar Harry Potter), oh iya untuk menuju immigrasi kami menggunakan semacam kereta ekspres.

Melewati petugas imigrasi merupakan salah satu tahapan yang harus kita lalui ketika mengunjungi atau kembali dari Negara lain, satu proses yang cukup tidak saya sukai 🙂 karena biasanya petugas imigrasi terkenal kaku dan tidak ramah, namun di Jepang ini, mereka sangat ramah dan menyenangkan… 😀 saya senang. Setelah melewati petugas imigrasi dengan lancar kami kemudian mengambil bagasi dan bergegas ke loket tiket kereta untuk menuju Kyoto. Tempat yang akan kami kunjungi selama mengunjungi Jepang adalah Kyoto dan Osaka, sebenarnya kami juga ingin mengunjungi Tokyo tapi karena keterbatasan waktu, kami putuskan mengunjungi Tokyo dikunjungan berikutnya jika kami kembali ke Jepang 🙂 .Ada hal lucu ketika akan membeli tiket, kami kesulitan untuk membeli tiket, mesin tiketnya bersifat self service jadi butuh waktu untuk mempelajari bagaimana menggunakan mesinnya (mirip di Singapure sih). Pada saat akan masuk pun kami sedikit kesulitan karena takutnya pintu masuk memiliki batas waktu sedangkan kami membawa bagasi 😀 😀 jadinya setelah memasukkan tiket ke mesin penerima tiket, kami melewati pintu dengan sedikit berlari 😀 .Ketika membeli tiket dimesin tiket kami membayar 1880 yen untuk 1 orang, namun setelah diperjalanan dan petugas pengecekan tiket mengecek tiket kami ternyata kami harus membayar lagi sebanyak 970 yen tiap orangnya untuk sampai ke Kyoto, jadi total biaya kereta untuk satu orang adalah 2850 yen. Di Kyoto sendiri  kami menginap di j-hoppers, jarak dari stasiun ke j-hoppers cukup dekat tapi kami sempat nyasar ketika mencari lokasi j-hoppers, untungnya saya mendapati pos polisi disekitar kami, dan berinisiatif untuk bertanya kepada petugas polisi tersebut, sebelum ke Jepang saya membaca beberapa artikel bahwa warga lokalnya jarang menggunakan bahasa Inggris, namun pertama kali berbicara dengan petugas polisi tersebut saya menggunakan bahasa Inggris sambil menunjukkan kertas berisi nama j-hoppers, petugas tersebut memberi isyarat tangan yang saya artikan menunggu. Petugas polisi tersebut kembali dengan membawa seorang teman dan sebuah map, sebagian besar bahasa yang kami gunakan pada saat itu adalah bahasa tubuh/isyarat 😀 tapi informasi yang diberikan cukup jelas untuk kami dan akhirnya j-hoppers bisa kami temukan tidak lama setelah itu, terima kasih pak polisi yang ngak cuman cakep tapi juga baik hati 😀  Setelah check in dan menyimpan barang-barang, kami keluar berkeliling daerah di sekitar hostel untuk mencari makan malam dan kemudian beristirahat. Diluar udara sangat dingin dan gerimis masih betah menemani warga Kyoto menghabiskan sisa waktu malamnya, besok akan ada pengalaman baru, begitu semangat untuk hari esok 🙂  good night good people….  To be continued

wikiiphone (23).JPG

Foto ini saya ambil dalam kereta menuju ke Kyoto

 

Transit

Hidup hanya sebentar, maka lakukan yang terbaik, nikmati tiap waktunya dan bersyukur atas segala yang ada by anomim

kl5

Hai, kali ini saya mau bercerita mengenai awal liburan kami, seperti yang saya ceritakan dipostingan sebelumnya, Kuala Lumpur menjadi titik berkumpul kami, rombongan pertama yang sampai adalah saya (dari Makassar) dan 2 teman lagi (Jakarta dan Bandung) yang kebetulan papasan di Jakarta, beberapa menit kemudian teman-teman dari Palembang tiba, karena rombongan terakhir dari Surabaya akan tiba masih cukup lama kami putuskan untuk makan dan check in terlebih dahulu. Di Kuala Lumpur khususnya di Bandara tidak terlalu sulit untuk menemukan makanan halal, dimana hal tersebut merupakan salah satu hal yang harus seorang muslim/muslimah perhatikan ketika berlibur ke Negara yang minoritas Islam (untungnya Kuala Lumpur belum termasuk). Agar lebih mudah, sebelum berangkat kita bisa mencari tahu lebih dahulu lokasi makanan halal yang dekat dengan lokasi liburan yang akan kita datangi atau bertanya mengenai makanan pada penjual/koki tersebut, atau memanfaatkan beberapa aplikasi muslim. Pada saat makan itu, saya baru tersadar bahwa saya lupa membawa sambal….aaaaah tidak, padahal sudah saya persiapkan jauh-jauh hari (ngak penting ya? menurut saya ini adalah hal penting 😀 😀 😀 😀 ), setelah mengisi perut kami lanjutkan perjalanan ke hotel, berhubung hotel berada didalam kawasan bandara, kami hanya berjalan kaki untuk sampai kesana, disini kami menginap di Tune hotel  untuk satu malam saja karena esok harinya kami akan melanjutkan perjalanan.

Sore harinya, akhirnya teman yang dari Surabaya tiba dan kami memutuskan untuk mengunjungi daerah Putrajaya. Dengan menggunakan bis tidak beberapa lama kami sampai  di Putrajaya, tempat khusus yang ingin kami datangi adalah Masjid Putra Jaya. Memasuki kawasan masjid, ada beberapa petugas yang menjaga keamanan dan ketertiban masjid dan pengunjung yang dianggap pakaiannya tidak cukup syar’I disediakan jubah dari pihak masjid. Area Masjid menurut saya tergolong luas, arsitektur bangunannya pun bagus, pemandangan disekitar masjid pun cantik, oh iya pada saat turun dari bus ada banyak aroma makanan yang menggoda dari arah kantin yang letaknya tidak jauh dari Masjid. Setelah beberapa teman beribadah dan mengambil beberapa foto kami melanjutkan perjalanan berkeliling Putrajaya. Tidak jauh dari masjid kami mendapat beberapa kantor pemerintahan yang bagus untuk dijadikan spot foto hehhehe daerah ini merupakan pusat administrasi dari Negeri Malaysia. Haripun mulai beranjak gelap, kami putuskan untuk meninggalkan daerah Putrajaya dan menuju ke Petronas, setibanya disana hari sudah beranjak malam, mungkin karena sudah pernah kesana saya jadi kurang begitu semangat untuk berfoto disana 😀 hanya lebih senang berlagak menjadi photographer untuk teman-teman 😀 😀 dan akhirnya kami kembali ke hotel untuk beristirahat karena besok kami akan melanjutkan perjalanan menuju Jepang 😀 good night …….. To be continued

KL2

wikfa.com

Persiapan

Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang? ( Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade )

IMG_1883

Hai, apa kabar? Semoga baik-baiknya saja, seperti biasanya bingung untuk menyusun kata perkata diawal tulisan 😀 kali ini saya ingin bercerita mengenai liburan singkat ke Japan dan Korsel. Seperti liburan-liburan sebelumnya, saya berangkat bersama member grup enjoy life. Awal rencana kami akan berangkat bertiga belas namun satu dan lain hal, akhirnya kami hanya berdelapan. Semakin lama member grup ini semakin bertambah, awal dibentuknya grup ini karena ada beberapa orang yang tidak ingin hanyut dalam kesibukan pekerjaan dan ingin menikmati kegiatan lain yang juga menyenangkan misalnya seperti makan, nonton dan berlibur.

Seperti halnya liburan kami sebelumnya, persiapan kami urus sendiri, mulai dari tiket pesawat, hotel, itinerary perjalanan dan hal-hal kecil lainnya, ide liburan kali ini pertama kali muncul pada akhir tahun 2014, rencana awal kami adalah menghabiskan waktu sekitar 9 hari di Negara Sakura- Jepang namun karena terkendala suatu masalah, kami akhirnya menambah Seoul sebagai tujuan liburan. Yang pertama kali kami siapkan adalah dana, karena sudah sepakat, maka kami membuat satu rekening bersama yang nantinya dana bulanan akan kami setor ke rekening tersebut, hal ini membuat beban dana persiapan tidak begitu terasa berat 😀 untuk masalah ketersediaan waktu juga merupakan kendala terbesar kami, karena kami adalah pekerja, untuk itu kami harus menyisakan cuti dan menyelesaikan pekerjaan yang deadline 🙂 . Selanjutnya adalah mencari tiket, sekarang ini cukup mudah untuk membeli tiket, banyak fitur aplikasi/website tiket, tiketpun kami cari disela-sela waktu luang, dan akhirnya tiket dengan harga yang lumayan murah kami dapatkan 😀 .

Selanjutnya adalah mencari hotel/penginapan, sama halnya dengan tiket, banyak fitur aplikasi/website untuk memesan hotel yang sesuai dengan keinginan kita, karena ingin merasakan sensasi yang berbeda, maka kami tidak berpatokan harus menginap di hotel, kadang di guesthouse atau hostel. Dikarenakan belum jelasnya visa akan di apply atau tidak, untuk menghindari biaya kerugian jika visa tidak disetujui maka kami kebanyakan menggunakan www.booking.com yang bisa dibayar ketika tiba disana dan bisa di cancel dengan batas waktu tertentu.

Selanjutnya adalah mengurus visa, berhubung kami berasal dari kota yang berbeda, maka pengurusan visa dilakukan secara terpisah. Saya sendiri pada saat itu berdomisili di Palembang dan harus mengurus visa di Jakarta, maka untuk menghemat waktu, tenaga dan dana, saya menggunakan bantuan jasa dari travel perjalanan yang ada di Palembang, sehingga saya hanya melengkapi dokumen-dokumen visa tanpa harus bolak balik ke Jakarta dan Alhamdulillah semua visa apply.

IMG_1274

Tiket, hotel/penginapan, visa, dana (dalam beberapa mata uang), itinerary perjalanan , perlengkapan pribadi, ijin cuti dan tentu saja fisik musti dipersiapkan, dan akhirnya hari keberangkatanpun tiba, kami berangkat dari beberapa kota dan bertemu di Kuala Lumpur sebagai center point, saatnya berlibur ^_^ .  To be continued

IMG_1328